contoh cerpen panjang singkat 2 lembar 4 lembar,Bingung mengerjakan tugas sekolah untuk membuat contoh cerpen? Cerpen atau cerita pendek merupakan prosa naratif fiktif yang tak lebih dari 10 ribu kata.
Ide cerita pendek umumnya sangat sederhana, berkisar pada kehidupan sehari-hari. Meskipun terbatas pada karakter dan penceritaan, cerita pendek justru lebih menarik untuk diikuti.
Bagi para pembaca yang tak nyaman dengan novel, cerita pendek bisa jadi pilihan. Pasalnya, cerpen disajikan dengan alur tunggal beserta konflik dan penyelesaiannya.
Anda bisa menyelesaikan bacaan cerpen hanya dalam sekali duduk. Ada banyak tema yang bisa diangkat dalam menulis cerpen, misalnya persahabatan, keluarga, hingga horor.
Contoh Cerpen Singkat

Menulis sebuah cerita pendek dapat dimulai dari menentukan tema dan alur cerita. Usahakan plot yang dipilih sederhana, sehingga mempermudah penyelesaian konflik.
Mengingat keterbatasan karakter pada cerpen, tak ada salahnya membuat kerangka tulisan. Cara ini banyak dibuat oleh para penulis agar contoh cerpen singkat tetap pada koridornya, dan biasanya banyak ditemukan di beberapa website.
Kepergian Daina
Ananta memandang nanar layar ponselnya. Ia tak menyangka Daina memutuskannya secara sepihak. Tak ada pertemuan, tak pula obrolan hangat seperti biasanya. Daina memilih mengakhiri semuanya hanya melalui pesan singkat. Bak disambar petir, Ananta merasa hidupnya mulai kehilangan arah.
Selama 13 bulan menjalin hubungan, dia tak pernah sedikitpun melihat gerak-gerik aneh dari sang kekasih. Keduanya masih baik-baik saja tadi malam. Entah angin apa yang membuat Daina bertingkah tak biasa sepagi ini. Jam baru saja menunjukkan pukul 7 pagi, namun Ananta sudah harus menelan pil pahit. Paginya dimulai dengan hal kabar duka hingga mempengaruhi suasana hati sang pria.
Tak ingin berlarut-larut, Ananta mempercepat sarapannya di pagi ini. Ia bergegas ke kantor untuk menghadiri rapat rutin mingguan. Tak dihiraukannya lagi sakit hati yang dirasakan beberapa saat lalu. Ah, mungkin nanti sore ia bisa langsung menanyai Daina tentang keputusannya.
Dalam perjalanan ke kantor, sudut mata Ananta tak sengaja menangkap sosok sang kekasih.
“Daina? Sedang apa dia di kafe sepagi ini?” gumam Ananta.
Belum hilang rasa penasarannya, Ananta menangkap sosok lain yang tengah berjalan ke arah Daina. “Ruly? Dia di Jakarta? Kenapa aku baru tahu?”
Hal tak terduga terjadi di depan mata Ananta. Ruly memeluk Daina dengan hangat dan penuh kerinduan. Akhirnya, terjawab sudah alasan dibalik sikap aneh sang kekasih pagi ini. Ternyata ia bukan lagi satu-satunya pria yang mengisi relung hati Daina. Perlahan, ia melajukan kembali mobilnya menuju kantor.
Contoh Cerpen Persahabatan
Di kalangan remaja, tema persahabatan seringkali diangkat dalam novel maupun cerpen. Contoh cerpen persahabatan pun lumrah ditemukan dengan latar belakang sekolah maupun kuliah. Tak jarang, cerita semacam ini didedikasikan untuk sahabat yang telah lama berhubungan. Nilai moral yang kuat dalam contoh cerpen persahabatan pun menjadi pembelajaran tersendiri, terutama untuk anak-anak dan remaja.

Contoh Cerpen Pendidikan
Cerita selalu mengandung nilai yang bisa dipetik oleh para pembacanya. Alasan ini membuat cerpen kerap dijadikan media pembelajaran. Bukan hanya mengajarkan moral dan karakter, contoh cerpen pendidikan pun menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kerja keras. Satu diantaranya cerpen singkat yang bisa Anda nikmati ini.
Belajar dari Perundungan
“Dasar gendut, hitam, jelek,” ejek anak-anak.
Neina sudah biasa dengan ejekan semacam ini dari kecil. Saat usianya menginjak 2 tahun, tetangga di sekitar rumahnya kerap tersenyum sinis melihat Neina. Sang ibu bercerita kalau dulu bobot tubuh Neina justru lebih besar. Dokter pun sempat memperingatkan ibu Neina bahaya obesitas yang mungkin dialami sang anak.
Memasuki usia 3 tahun, ibu Neina mencoba mengatur pola makan sang putri. Apa mau dikata? Neina memang harus menjaga bobot tubuhnya agar tak membahayakan kesehatan. Bertahun-tahun memiliki bobot tubuh diatas rata-rata, Neina sebenarnya tak ambil pusing. Sejak di bangku SD pun, ia kenyang dijadikan bahan bully-an.
Sama seperti sekarang, Neina masih jadi bahan candaan sekaligus ejekan teman-teman sekolahnya. Ia kira teman di SMP jauh lebih terbuka dan menyenangkan, ternyata tidak. Efek perundungan yang dialaminya pun kian menjadi setelah naik ke kelas 9. Tekanan menghadapi ujian nasional ditambah ejekan teman-temannya membuat Neina uring-uringan.
Ia hanya bisa melampiaskan rasa sedihnya kepada sang ibu. Tak ada teman yang mau dekat dengannya. Setiap kali ia mencoba menyapa dan ikut mengobrol, teman-temannya langsung bubar. Neina sadar diri, ia tak pernah diharapkan dalam lingkup pertemanan manapun.
Tanpa disadari, mental Neina drop akibat perlakuan teman-temannya. Hal ini rupanya mengundang rasa curiga bu Indre, wali kelas Neina. Usai upacara, bu Indre memanggil Neina ke ruangannya. Ia menanyakan penyebab turunnya nilai Neina di semua mata pelajaran. Awalnya Neina enggan menceritakan semua yang dialami. Bahkan ia hanya diam mendengarkan kata-kata sang guru.
Bu Indre tak kehabisan akal. Ia mencoba mengulik perlahan-lahan. Neina menyerah dan menceritakan keluh-kesahnya. Keesokan harinya, bu Indre masuk ke kelas seperti biasa. Namun, ada hal menarik yang diceritakannya kepada anak-anak.
“Ibu ingin bercerita hari ini. Kalian mau mendengarkan?” tanyanya.
Semua murid hanya mengangguk, tanda setuju. Mulailah bu Indre bercerita tentang kasus perundungan. Awalnya anak-anak merasa risih, namun tetap mendengarkan. Di akhir cerita, bu Indre menekankan betapa buruknya merundung orang lain. Anak-anak terpaku dan mulai melihat ke arah Neina. Neina hanya tertunduk tak berani menatap.
Saat waktu istirahat tiba, satu per satu teman sekelas Neina mendekatinya. Mereka meminta maaf karena sudah mengejek Neina selama ini. Mereka tak sadar kalau ejekan itu membuat Neina sedih dan mengalami gangguan belajar.